Selasa, 11 Desember 2012
How To
19.48
No comments
Jika Anda
ingin menikmati pesona indah Taman Nasional Way Kambas, anda dapat menggunakan
alternative moda angkutan :
·
Pesawat
Beberapa maskapai
penerbangan seperti Sriwijaya, Batavia dan Garuda melayani penerbangan Soeta,
Cengkareng – Raden Inten, Tanjung Karang – Lampung. Lama perjalanan hanya 45
menit. Tarif pada hari biasa berkisar 300-an ribu.
·
Kapal
Pelabuhan
Merak, Banten – Pelabuhan Bakauheni, Lampung
Jika
menggunakan kapal ferry sekitar 2
– 3 Jam. Tarif Kapal Ferry adalah Rp.11.500,- tambah Rp. 8.000,-
jika ingin pindah ke executive room, sedangkan kapal cepat tarifnya Rp.10.000,-
Pelabuhan Bakauheni – Labuan
Meringgai – Way Kambas, menggunakan mobil + 2 jam. (via Jalan Lintas Timur
Lampung – Bakauheni)
·
Darat
Terminal Kalideres atau Terminal
Kampung Rambutan – Pelabuhan Merak (Bus Ekonomi) Rp.15.000 – Rp. 18.000, lama
perjalanan 1.5 jam
Selain bus yang melayani Jakarta –
Merak, bus DAMRI juga melayani perjalanan ke Lampung dengan tarif bervariasi
tergantung fasilitasnya.
DAMRI Gambir – Bandar lampung:
Berangkat jam 8.00 – 10.00 dan 20.00 – 22.00. Bisnis: Rp. 115.000,- dan
Eksekutif: Rp. 150.000,-. Pool Damri berada di dekat mushola/Dunkin Donut
Stasiun Gambir.
DAMRI Bogor – Bandar lampung:
Berangkat jam 19.00, tarif: Rp. 160.000,-. Pool Damri berada di dekat Botani
Square bersama dengan Damri tujuan Bandara Soekarno Hatta.
Travel juga banyak tersedia, jadwal
biasanya start jam 8-10 pagi dan 8-10 malam tergantung area jemputan. Kisaran
harga Rp. 170.000,- plus biaya penjemputan.
Bandar Lampung – Metro – Labuhan
Ratu, menggunakan mobil pribadi + 2 jam.
Seruit… Makanan Khas Lampung
19.39
No comments
Provinsi Lampung memiliki potensi wisata yang cukup besar. Jika anda berkunjung ke provinsi ini, anda bisa beriwisata budaya di berbagai Kampung Tua di Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau dan Krui di Lampung Barat. Selain berwisata budaya, anda pun bisa mengunjungi beragam festival yang ada di provinsi ini, seperti Festival Sekura di Lampung Barat yang biasanya diadakan seminggu setelah Idul Fitri, Festival Karakatau di kota Bandar Lampung, Festival Teluk Stabas di Lampung Barat dan Festival Way Kambas di Lampung Timur. Tentu anda tertarik bukan untuk menghadiri acara- acara budaya tersebut, maka mari datanglah berkunjung ke Indonesia, terutama ke provinsi Lampung.
Berwisata ke provinsi Lampung, akan terasa lebih menyenangkan, jika anda pun mencoba kuliner khas Lampung. Salah satu kuliner khas Lampung yang patut anda coba adalah Seruit. Seruit merupakan makanan yang terdiri dari ikan bakar atau goreng beserta lalapannya yang kemudian dicampur dengan sambal terasi, tempoyak atau mangga.
Tempoyak adalah makanan yang merupakan hasil fermentasi dari buah Durian. Dan Seruit akan terasa lebih nikmat, jika disantap bersama dengan nasi, ikan pindang kuning, dan serbat. Serbat adalah jus minuman yang terbuat dari buah mangga dan kiwi.
Aktivitas makan Seruit disebut juga dengan istilah Nyeruit, yang berarti kegiatan makan yang dilakukan bersama- sama. Oleh karena itu, untuk menikmati hidangan Seruit, akan terasa lebih nikmat jika dilakukan secara bersama, apalagi bersama dengan anggota keluarga lainnya.
Bagi masyarakat Lampung, Seruit bukan hanya sekedar makanan, namun juga merupakan bagian tradisi dan kebudayaan Lampung karena makanan ini melambangkan kebersamaan diantara anggota keluarga masyarakat Lampung.
Rasa Seruit yang pedas, asem dan manis, akan membuat anda tak akan berhenti untuk terus mencicipi makanan ini hingga habis. Tentu anda yang tertarik untuk mencicipi Seruit, namun jenis makanan ini cukup sulit di temukan di rumah- rumah makan di Lampung karena Seruit lebih dikenal sebagai hidangan rumahan. Namun karena bahan- bahan yang dibutuhkan dan cara membuat makanan ini cukup mudah, anda bisa membuatnya di rumah dan menikmatinya bersama anggota keluarga anda.
Membuat Seruit bukanlah hal yang sulit, anda perlu menyiapkan ikan Patin, Mas, Baung atau jenis ikan lainnya yang telah digoreng atau dibakar, Sambal Terasi, Terong panggang, Isi Timun, Tempoyak, garam, air secukupnya, Lalapan rebus dan Lalapan mentah.
Lalapan rebus terdiri dari daun singkong, daun papaya, kangkung atau bayam yang telah direbus. Sedangkan lalapan mentah terdiri dari timun, Jengkol, daun Jambu mete muda, kacang panjang, wortel dan daun kemangi. Kemudian campur semua bahan dalam satu wadah, lalu aduk hingga rata dan anda bisa langsung menikmati Seruit.
Sumber :http://ferrycahlampung.blogspot.com/2012/03/wisata-kuliner-lampung_07.html
Tentang Kami
19.30
No comments
Taman Nasional Way Kambas
(TNWK) terletak di ujung selatan Sumatera, 110 km dari Bandar Lampung.
Merupakan salah satu cagar alam tertua di Indonesia yang menempati lahan
seluas 1.300 km² berupa dataran rendah di sekitar Sungai Way Kambas di
pantai timur Lampung.
TNWK menjadi
rumah dan taman bermain bagi gajah, sekaligus pusat pelatihannya. Di lebatnya
taman nasional ini, ada sekitar 200 gajah sumatera (Elephas maximus sumatranensis) menjadikan
hutan ini sebagai rumah mereka. Gajah Sumatera adalah salah satu dari tiga
subspesies yang diakui sebagai gajah asia dan asli Pulau Sumatera. Secara umum,
gajah asia lebih kecil dibandingkan dengan gajah afrika. Gajah sumatera
merupakan gajah terkecil dari gajah-gajah yang ada di Asia dengan
ketinggian bahu berkisar antara 2 dan 3,2 m. Gajah liar di Sumatera dahulu
dapat ditemukan di 8 propinsi di Pulau Sumatera. Namun, karena kepadatan
pemukiman dan menyusutnya vegetasi hutan hujan tropis telah menyulitkan untuk
memperkirakan jumlah mereka.
Tahun 1978
Taman Nasional Way Kambas diusulkan menjadi taman nasional dengan surat
keputusan sementara tahun 1989 dan surat keputusan akhir tahun 1997. Sementara
Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas resmi didirikan tahun 1985. Lokasinya terletak
9 km dari pintu masuk taman Plang Ijo. Pusat pelatihan gajah ini didirikan
untuk melindungi keberadaan gajah dan menciptakan keuntungan antara gajah
dan manusia. Gajah di Sumatera dulunya digunakan oleh kerajaan yang memerintah
di Sumatera untuk kendaraan berperang dan keperluan upacara.
Flora
dan Fauna
Di Taman Nasional Way
Kambas ini terdapat hewan yang hampir punah diantaranya Badak sumatera,
Gajah Sumatera,
Harimau sumatera,
Mentok Rimba
, Buaya sepit.
Untuk tanaman banyak diketemukan Api-api, Pidada,
Nipah, pandan. Di bagian
pesisir Taman Nasional Way Kambas yang berawa juga sering ditemukan berbagai
jenis burung antara lain Bangau Tongtong, Sempidan Biru,
Kuau raja,
Burung Pependang Timur,
dan beberapa burung lainnya.
Pusat
Pelatihan Gajah Way Kambas
Anda dapat melihat gajah melakukan berbagai
tugas seperti mengangkut kayu atau membajak sawah. Mereka juga dapat
melakukan aktivitas unik seperti bermain sepak bola dan pertunjukan menghibur
lainnya.
Di dalam taman
ini juga terdapat Sumatra
Rhino Sanctuary (SRS), dimana badak-badak dikenalkan dengan alam
sekitarnya dengan harapan penangkaran yang dilakukan berjalan sukses. Pusat
penangkaran didirikan tahun 1995, meliputi lahan seluas 100 hektar yang
dijadikan tempat pelestarian, penelitian dan pendidikan. Di tempat
penangkaran ini terdapat lima badak sumatera (Dicerorhinus
sumatrensis sumatrensis) yang masing-masing diberi nama Rosa, Ratu,
Bina, Torgamba, dan Andalas yang bertindak sebagai duta untuk badak-badak
liar lainya. Mereka juga dijadikan sebagai spesimen untuk pendidikan dan
pelestarian.
Mamalia lainnya yang hidup di taman nasional ini antara lain: badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster). berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.
WKNP juga merupakan rumah bagi beberapa tumbuhan antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).
Mamalia lainnya yang hidup di taman nasional ini antara lain: badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster). berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.
WKNP juga merupakan rumah bagi beberapa tumbuhan antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).
Di area sekitar
Way Kanan,
ada lokasi dimana Anda terdapat tempat pengamatan burung. Spesies yang paling
menarik di sini adalah mentok rimba dan burung botak hutan.
Kegiatan
Di Pusat Pelatihan Gajah (PPG) terdapat atraksi gajah setiap
sore dan pertunjukan sepakbola gajah yang digelar setiap akhir pekan.
Menunggang gajah sangat menyenangkan dengan wahana safari yang tersedia,
barangkali dengan keberuntungan mungkin Anda bisa bertemu gajah liar. Pusat
Pelatihan Gajah merupakan tempat pelatihan gajah, sedangkan Plang Ijo dirancang
untuk memberikan informasi tentang hutan, satwa liar, dan isu-isu konservasi.
Berkunjung ke taman nasional ini merupakan kesempatan yang berharga, Anda bisa melepaskan kepenatan dari rutinitas kehidupan kota. Di Way Kanan terdapat jalan-jalan yang memandu Anda untuk berkeliling. Anda tidak diperbolehkan masuk ke dalam hutan tanpa pemandu karena berbahaya dan bisa tersesat.
Kapal motor dapat disewa untuk menikmati indahnya pantai dengan perjalanan singkat dan harga yang sesuai. Jika Anda ingin berkeliling, sebuah sampan (perahu dayung) tersedia untuk disewa. Cara ini mungkin lebih cocok untuk melihat-lihat satwa liar.
Berkunjung ke taman nasional ini merupakan kesempatan yang berharga, Anda bisa melepaskan kepenatan dari rutinitas kehidupan kota. Di Way Kanan terdapat jalan-jalan yang memandu Anda untuk berkeliling. Anda tidak diperbolehkan masuk ke dalam hutan tanpa pemandu karena berbahaya dan bisa tersesat.
Kapal motor dapat disewa untuk menikmati indahnya pantai dengan perjalanan singkat dan harga yang sesuai. Jika Anda ingin berkeliling, sebuah sampan (perahu dayung) tersedia untuk disewa. Cara ini mungkin lebih cocok untuk melihat-lihat satwa liar.
Pesona Gajah Lampung Timur
19.13
No comments
Menyimak media massa baru-baru ini, sejumlah tempat wisata yang ada di dunia berharap agar menjadi salah satu bagian keajaiban dunia.Salah satu yang ingin diharapkan masyarakat Indonesia saat ini ialah keberadaan Pulau Komodo agar menjadi bagian dari keajaiban dunia tersebut.
Meskipun saat ini peringkat Pulau Komodo untuk
menjadi bagian dari 7 keajaiban tempat wisata masih berada diurutan kedelapan,
namun harapan itu masih ada. Nah, berawal dari hal itu sebenarnya masih banyak
potensi wisata yang ada di Indonesia untuk dipromosikan masuk dalam daftar 7
keajaiban dunia, yakni Taman Nasional Way kambas atau TNWK, yang daya tariknya
begitu mempesona dengan adanya hewan berbelalai nan pintar yakni gajah.
Menarik sekali ketika berbincang dengan
seseorang yang telah lama bergelut di dunia melatih gajah, yakni sebagai pawang
gajah. Banyak informasi didapat dari menggali seputar pesona gajah tersebut.
Gajah merupakan hewan yang menurut mitos
masyarakat tradisional sebagai “simbah” yang memiliki kepekaan sosial tinggi
dan tidak rela jika di suatu tempat terdapat perilaku mesum.
Informasi tersebut berasal dari Suratno (43),
seorang warga dari Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur yang sejak lama
berprofesi sebagai pawang gajah di Pusat Latihan Gajah (PLG) Balai Taman
Nasional Way kambas (BTNWK) tersebut.
Menurutnya, pesona gajah yang berasal dari
Kabupaten Lampung Timur tersebut cukup dikenal baik, di tingkat lokal provinsi,
level nasional hingga internasional.
“Saya sudah lama menjadi pawang gajah, dan hingga
beberapa kali melakukan tour ke berbagai daerah,” katanya.
Menurutnya, gajah dari Lampung Timur sering
diundang untuk tampil di berbagai event baik lokal maupun nasional, dan bahkan
ada tawaran dari luar negeri, jelasnya. Berdasarkan pengalaman para penikmat atraksi
hewan, lanjut dia, gajah yang berasal dari Lampung Timur cukup pintar dan
membuat para penonton semakin terpesona dengan ulah hewan bertubuh tambun
tersebut.
Dikatakannya, karena pesona itulah gajah dari
Lampung Timur sering diundang ke berbagai daerah, seperti Jakarta, Jawa Barat,
Surabaya, Palembang, hingga ke Bali.“Memang gajah dari Lampung Timur dikenal cukup
luas, hingga keberbagai daerah seperti contohnya di Bali. Bahkan, event atraksi
gajah yang digelar di Bali membuat wisatawan asing terheran-heran dan ingin
melihat langsung ke PLG Lampung Timur,” paparnya.
Ia menjelaskan, karena kejinakan gajah dari
Lampung Timur tersebut tidak membuat penikmat atraksi hewan tidak takut, dan
apalagi melihat gajah dari Lampung Timur yang cukup lincah itu.
“Jika semula ada yang mengatakan harus
berhati-hati saat melihat gajah, sebab bisa mengamuk sewaktu-waktu, namun
apabila berdekatan dengan gajah Lampung Timur tidak perlu khawatir,” tuturnya.
Ia menambahkan, sejak pesona gajah Lampung Timur
diketahui hingga ke berbagai maka pihaknya sering “kebanjiran” order baik yang
berasal dari lembaga atau pun perseorangan yang berniat mengundang gajah
Lampung Timur berikut pawangnya untuk menghibur masyarakat.
“Jika ada permintaan, kami siap mendatangkan
gajah Lampung Timur dengan jasa Rp2 juta per ekor gajah, namun tidak termasuk
biaya makan plus operasional pawang gajah. Untuk pengangkutan gajah dan sewa
pembatas lapangan atraksi gajah juga diserahkan kepada penyewa tersebut,”
paparnya.
Sementara itu, pihak PLG BTNWK Lampung Timur saat
ini memiliki 65 ekor gajah jinak, yang siap diundang ke berbagai tempat untuk
mengibur masyarakat.
“Mendatangkan gajah lebih murah dan meriah,
apalagi banyak masyarakat yang menyukainya,” katanya.
Ia melanjutkan, permintaan untuk mendatangkan
gajah di tingkat Provinsi Lampung sendiri cukup ramai, seperti sebelumnya
atraksi gajah di Pringsewu, Kalinda, Kotabumi, Bandar Jaya, hingga ke Lampung
Barat meskipun di tempat tersebut juga banyak gajahnya.
“Hal itulah yang membuat pesona gajah Lampung Timur semakin dikenal luas ke
berbagai daerah,” ujarnya.
Diungkapkannya, untuk menjadikan gajah menjadi pintar beratraksi tidak mudah,
dibutuhkan kerja keras, kesabaran dan keuletan dalam melatih gajah.
Jika ingin bagus, terangnya, gajah harus dilatih sejak berumur kecil hingga
berumur 2 tahun, lalu biasanya sudah jinak dan bisa beratraksi.
“Meski sebenarnya gajah yang sudah dewasa bisa kita latih dan bahkan ada gajah
liar dari hutan bisa kita latih menjadi jinak,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini di PLG Way Kambas terdapat 62 gajah dewasa dan 3 gajah
masih kecil, yang umurnya sekitar 2 tahun.
Sementara itu, PLG yang ada di TNWK Lampung Timur juga cukup terkenal di
Indonesia, sebab sudah banyak gajah yang berhasil dijinakkan dan terlatih, maka
tidak heran jika sejumlah daerah mengirimkan gajah liarnya untuk dijinakkan di
PLG tersebut.
“PLG yang ada di Indonesia tidak banyak, dan PLG di Way Kambas itu, merupakan
yang paling populer dan mampu melatih gajah dengan baik,” ujar Suratno
menambahkan.
Bahkan, lanjut Suratno, gajah-gajah yang berhasil dilatih di PLG Way kambas
tersebut banyak digunakan oleh balai-balai yang lain untuk menghalau gajah liar
yang sering berkonflik dengan warga di daerah masing-masing.
Dengan adanya pesona gajah Lampung Timur tersebut menimbulkan rasa kepercayaan
yang tinggi, bahwa Kabupaten Lampung Timur memiliki potensi yang luar biasa
mahalnya yakni dengan kehadiran gajah jinak yang mampu menyedot perhatian para
penikmat atraksi gajah.
Peluang Sebagai Promosi Wisata
Keberadaan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di
Kabupaten Lampung Timur memiliki banyak keuntungan jika potensi tersebut digali
dengan serius. Maka dengan adanya sejumlah perhatian Pemkab Lampung Timur itu
diharapkan mampu meningkatkan citra positif daerah di mata masyarakat lokal,
nasional, hingga manca negara.
Sementara itu, pada ajang Festival Way Kambas
(FWK) yang rutin digelar setiap tahunnya, diharapkan mampu menarik wisatawan
domistik dan luar negeri.
Kegiatan itu sendiri sebelumnya selalu
dilaksanakan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Labuhan Ratu sebanyak 8
(delapan) kali, dan baru yang kesembilan ini diadakan di ibukota Sukadana,
Lampung Timur (Lamtim).
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamtim, Marinus Sinurat, saat
berada di Sukadana mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk mempromosikan
kepariwisataan yang dimiliki Kabupaten Lamtim baik kepada masyarakat setempat,
wisatawan domestik maupun luar negeri.
"Kebudayaan yang dimiliki Lamtim cukup
beragam, sehingga hal ini penjadi ajang pengenalan dunia wisata Lamtim bagi
seluruh masyarakat dan wisatawan," ujarnya.
Dia menambahkan, sebelumnya Festival Way Kambas
(FWK) itu selalu diadakan di taman way kambas, namun kurang mendapat respon
masyarakat, karena lokasinya cukup jauh dan berada di areal hutan.
Dari pengalaman sebelumnya itu, ujarnya, maka
pemerintah daerah memindahkan acara pembukaan Festival Way Kambas di ibukota
Sukadana, namun untuk acara inti berupa atraksi gajah dan fasilitas out
"bond" tetap berada di TNWK itu.
Dalam suatu kesempatan itu, Bupati Lampung,
Satono dalam sambutannya mengharapkan dengan adanya Festival Way Kambas
tersebut dapat menginspirasikan kemajuan pariwisata yang akan datang.
Dunia pariwisata, ujarnya, dapat semakin
berkembang apabila mendapat kerjasama semua pihak, baik pemerintah pusat,
daerah, dinas terkait, dan masyarakat sekitar.
"Semoga saja, dengan adanya beragam
keanekaragaman hayati yang dimiliki Lamtim, dapat dijadikan daya tarik tersendiri
yang dapat menarik wisatawan lebih banyak," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP di
saat mengunjungi Kota Sukadana Lampung Timur mengatakan bahwa potensi hutan di
Kabupaten Lampung Timur cukup besar, terutama di hutan TNWK yang luasnya
mencapai 125 ribu hektare.
Ia menjelaskan sudah berkoordinasi dengan
Kementerian Kehutanan RI untuk menjadikan TNWK itu sebagai salah satu kawasan
hijau di Indonesia.
"Jika hutan TNWK sebagai kawasan hijau
terwujud maka bisa menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara," ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, diharapkan kepada Bupati
dan Wakil Bupati Lampung Timur yang baru dilantik hendaknya peduli dengan
kelestarian hutan di daerah itu.
"Lampung Timur memiliki keunggulan yang
tidak dimiliki kabupaten/ kota lain di Provinsi Lampung ini, yakni adanya
kawasan hutan yang juga sebagai tempat wisata, pusat latihan gajah (PLG), dan
rencananya dijadikan kawasan hijau," katanya.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
perlu mengalokasikan anggaran bagi kelestarian hutan di TNWK, karena nantinya
juga akan didukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan Kementerian
Kehutanan RI.
"Jika Pemkab Lampung Timur dapat
mengalokasikan anggaran untuk kelestarian hutan sebesar 2,5 miliar, Pemprov
Lampung bisa lima miliar, bahkan Kementerian Kehutanan RI akan mendukung
anggaran hingga dua kali lipatnya," terangnya. Ia berharap, pembangunan daerah terus berjalan
sehingga potensi keunggulan daerah dapat diberdayakan bagi kemakmuran
masyarakatnya.***
Langganan:
Postingan (Atom)